"Rintangan" adalah "Pencerahan" by Ilham Saheri (Global Vibe Inspiration)
Bagaimana tidak? sosok pemuda yang satu ini membuat sebuah gebrakan perubahan dalam belajar Bahasa Inggris melalui pelatihan dan seminar massal yang tiap bulannya mencapai 1000 sampai 2000an peserta yang antusias mengikuti training yang ia dan tim CV Karya Inspirasi Indonesia bawakan setahun belakangan ini.
Jadi, semenjak dirilisnya program Global Vibe Inspiration Januari 2018 lalu, training Bahasa Inggris Global Vibe Inspiration menarik lebih dari 15.000 pelajar dan mahasiswa di kota Medan dan sekitarnya. Hal tersebut ternyata mengundang ke-dengkian dari salah satu panitia penyelenggara event organizer lain yang juga "sepengetahuan" orang banyak, berkedok ingin memajukan negeri dengan salah satu program kewirausahaannya.
Yang seharusnya program seperti ini dapat berjalan bersama dikarenakan memiliki niatan yang sama, malah menjadikan Global Vibe Inspiration sebagai kompetitor bisnis mereka.
Mereka beranggapan bahwasannya program-program yang berbau training dan seminar tidak boleh ada selain mereka dikarenakan mereka merasa pasarnya akan terancam.
Sejak saat itu, kapanpun team Global Vibe Inspiration mengadakan training dan pelatihan, pihak pemuda-pemuda organisasi yang mengaku wirausahawan tersebut sering mengganggu kesuksesan dan kelancaran keberlangsungan acara training GVI, dengan harapan ketika ada saja sedikit kekurangan mereka akan langsung sebarkan berita-berita hoax yang berkaitan dengan kekurangan dari pelaksanaan training GVI, agar masyakarat terbutakan.
Ya memang sedikit berhasil.
Pada waktu itu, ada salah satu acara Global Vibe Inspiration dimana beberapa hari sebelum pelaksanaannya, pihak hotel dan penyedia tempat mengatakan bahwasannya mereka "diancam" oleh beberapa ormas yang diutus dan menakut-nakuti mereka akan merusuhkan hotel apabila acara training akan dilakukan di hotel tersebut. Pihak hotel dengan berat hati menghubungi dan harus membatalkan dikarenakan mereka tidak ingin mengambil resiko.
Dan ternyata, itu adalah plot yang mereka ciptakan untuk "membuat kekurangan". Tim panitia terpaksa melakukan pemindahan lokasi yang terdekat serta menginformasikan ribuan peserta yang telah registrasi. Tentu memicu kebingungan dan komplain. Itu adalah salah satu moment yang ingin sekali "pihak ormas" tersebut ciptakan.

Namun, tim GVI ingin menegaskan bahwasannya tiada paksaan dalam mengikuti program pelatihan masa yang diadakan oleh panitia. Toh, kita juga tahu BERITA HOAX AKAN MENYEBAR LEBIH BANYAK DAN LEBIH CEPAT daripada berita resmi dan positif.
GVI mengajak para pelajar dan masyarakat untuk cerdas dalam bertindak dan memilah informasi di zaman modern ini. Maka dari itu diperlukanlah kemampuan Bahasa Inggris untuk dapat memilah informasi yang aktual yang bersumber dari dunia dan source terpercaya yang biasa disajikan dalam Bahasa Inggris seperti CNN dsb.
Pesan penulis kepada pada generasi muda:
"Berhati-hatilah apabila kamu ingin menjadi wartawan ataupun pers, karena dosa dan pahala yang akan diperoleh itu melibatkan jutaan umat dan negara bahkan dunia. Hancur tumbuhnya suatu negara dapat ditentukan oleh pers dan wartawannya, jadi jangan heran kenapa di indonesia banyak terjadi perpecahan, perselisihan dan kesalahpahaman, itu dikarenakan pers yang tidak professional yang hanya mementingkan kepentingan perut diatas penderitaan orang lain. Maka sangat jarang pers yang hidup senang, sejahtera dan kaya dikarenakan hasil dari apa yang mereka kerjakan"
Dan pastinya di luar sana masih banyak pers professional yang baik, jujur dan pastinya berkehidupan sejahtera atas hasil karya dan pekerjaanya. Maka jadilah salah satunya.
Komentar
Posting Komentar